Kebayoran
Lama - Djakarta Ware House ( DWP ) yang rencananya akan diselenggarakan oleh
pihak PT. Ismaya mendapat tentangan dari Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Peduli
Bangsa karena dianggap bisa merusak generasi muda yang nantinya mengalami
degradasi moral karena sikap hedonisme dan hura - hura dengan adanya DWP.
Dengan adanya tentangan melalui aksi Unjuk Rasanya ( Unras ), Kepolisian Sektor
Kebayoran Lama Polres Metro Jakarta Selatan pada Rabu ( 29/11/2017 ) pukul
13.00 WIB melakukan pelayanan pengamanan terhadap aksi Unras tersebut yang
diselenggarakan di depan kantor PT. Ismaya yang berada di Gedung Gandaria 8,
Jl. Sultan Iskandar Muda, Kebayoran Lama Utara - Kebayoran Lama, Jakarta
Selatan.
Dalam
melakukan pelayanan pengamanannya melibatkan 55 personil Polri yang terdiri
dari 30 personil BKO Polda Metro Jaya, 11 personil Polres Metro Jakarta
Selatan, dan 13 personil Polsek Kebayoran Lama, dan 1 personil Koramil 04
Kebayoran Lama. Adapun Pengamanan langsung dipimpin oleh Kapolsek Kebayoran
Lama Kompol Kurniawan Ismail, SH, S.Ik, M.Ik
Koordinator
aksi yaitu Putra dalam keterangannya mengatakan bahwa dirinya bersama rekan -
rekannya yang berjumlah 30 orang dari Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Peduli
Bangsa menuntut untuk menolak untuk penyelenggaraan acara DWP dan mendesak
Pemprov DKI Jakarta serta Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya untuk tidak
memberikan izin penyelenggaraan acara DWP 2017.
"
Apabila Pemprov DKI Jakarta dan Kepolisian Polda Metro Jaya memberikan izin
penyelenggaraan, kami akan menyuarakan kepada publik bahwa Pemprov DKI Jakarta
dan Kepolisian telah memberikan izin atas agenda yang bukan mengangkat martabat
bangsa melainkan merusak moral pemuda dan generasi penerus bangsa. Selain itu,
kami juga megutuk keras kepada pihak instansi yang memberikan izin
diselenggarakannya event DWP " terang Putra
Dalam
keterangannya, Putra juga menambahkan bahwa melihat kemegahan DWP yang akan menyedot
ribuan pecinta Electronic Dance Music ( EDM ) itu terlihat ingin mengubah wajah
Indonesia seolah menjadi negara bebas untuk melakukan kegiatan - kegiatan
amoral. Kemeriahan DWP membuka mata kita bahwa budaya Indonesia sudah terkikis
oleh budaya asing.
" Kegiatan berjoged,
menghentakkan kaki, mengangkat tangan dan menggoyangkan badan dengan berpakaian
mini ditambah dengan meminum alkohol dengan diiringi Disc Jockey ( DJ ),
membuat momen itu dijadikan ajang pesta Miras oleh pemuda, dan ini sudah jelas
kalo budaya Indonesia sudah terkikis adat ketimuran dan keadaban Indonesia.
Maka dari itu, budaya asing harus dilawan karena bisa merusak moral generasi
muda " tegasnya
Sementara,
Kompol Kurniawan Ismail, SH, S.Ik, M.Ik disela - sela tugasnya dalam memimpin
pengamanan dilokasi, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para peserta aksi
Unras yang selama ini telah melaksanakan aksinya dengan tertib dan tidak
menimbulkan adanya gangguan Kamtibmas di lingkungan sekitar, dan kami dari
Kepolisian berharap hal ini bisa terus berjalan sampai dengan berakhirnya aksi
Unras.
"
Silahkan melakukan aksi Unras selama hal tersebut legal atau berizin dari pihak
terkait, dan dalam menjalankan aksinya bisa berjalan dengan tertib serta tidak
menimbulkan gangguan Kamtibmas. Kami dari pihak Kepolisian hanya melakukan
pelayanan pengamanan disekitar lokasi guna untuk menciptakan situasi Kamtibmas
yang aman dan kondusif dari awal sampai dengan berakhirnya aksi Unras "
ujar Kapolsek
No comments:
Post a Comment